UPZ UIN Sunan Kalijaga Salurkan Air Bersih Ke Gunungkidul dan Kulonprogo
Ketua UPZ UIN Sunan Kalijaga Dr.Sukamta Said, M.A. memberikan bantuan air bersih ke warga di Gunungkidul dan Kulonprogo.
Musim kemarau yang melanda wilayah Yogyakarta mengakibatkan kekeringan di beberapa daerah. Tidak hanya lahan pertanian, waduk atau sumber air bersih lain di sekitar warga juga menyusut kapasitasnya. Dampak itu semua berakibat kepada kebutuhan air bersih masyarakat yang sulit di dapat dan terbatas untuk mendapatkannya.
Problem sosial ini mendapat perhatian dari Unit Penyalur Zakat (UPZ) UIN SunanKalijaga Yogyakarta untuk ambil bagian meringankan beban masyarakat dampak dari musim kemarau panjang. Melalui mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga, UPZ menyalurkan air bersih ke daerah terdampak kemarau yakni di Kecamatan Purwosari dan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul serta Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo, Rabu (31/7) kemarin.
Ketua UPZ UIN Sunan Kalijaga Dr.Sukamta Said, M.A. mengatakan UPZ kampus sebagai perpanjangan tangan BAZNAS ikut serta mengumpulkan dana dari masyarakat untuk masyarakat. “Dari kami mengalokasikan dana 10 juta untuk bantuan air bersih. Dan kita hidup bermasyarakat harus saling membantu satu sama lain bagi yang membutuhkan.”kata Sukamta.
“Kita selaku umat muslim mencoba menjalankan perintah agama. Allah SWT akan membantu hambanya ketika kita juga membantu makhluknya yang sedang membutuhkan bantuan. Bagi yang kuat membantu yang lemah, dan yang mampu membantu masyarakat yang sedang kekurangan.”tutur Sukamta.
Sukamta menambahkan kami juga menyalurkan bantuan bagi mahasiswa tidak mampu secara ekonomi untuk bisa melanjutkan kuliah dengan meringankan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), kepada pegawai kampus yang kepala keluarganya atau anggota keluarga meninggal dunia serta bakti sosial lainnya.”Tentu penyalurannya melalui musyawarah dan pertimbangan pengurus UPZ UIN Sunan Kalijaga.”tambah Sukamta.
Sementara Sekertaris LPPM Dr. Soehadha menjelaskan selama ini masyarakat wilayah Gunungkidul dan Kulonprogo merupakan wilayah mitra pengabdian LPPM, karena sebagai lokasi mahasiswa KKN. Peran mahasiswa KKN di bawah bimbingan para DPL sangat besar dalam memetakan wilayah yang mengalami kekeringan, dan mencari solusi dalam memenuhi air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.” Kami berharap inisiatif dan kolaborasi UPZ dan LPPM yang terus terjalin dengan baik, akan berkontributi dalam menyelesaikan problem kekeringan dan ekonomi sosial di DIY dan Indonesia.”tutur Soehada.
Sambutan dari warga setempat penerima bantuan air bersih juga sangat senang, karena salah satu kebutuhan mereka untuk mandi, memasak dan mencuci terpenuhi untuk sementara waktu. Padahal menurut BMKG Yogyakarta diperkirakan musim kemarau puncaknya akhir bulan Agustus dan mereka masih membutuhkan uluran tangan bagi donator untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam menjalani kehidupannya.(khabib/humas)