Perkuat Ideologi Pancasila, Dosen UIN Sunan Kalijaga Ikut Pembekalan BPIP
Peserta berswafoto bersama para narasumber
Dalam rangka membudayakan Pancasila bagi segenap elemen bangsa, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP) menyelenggarakan Pembekalan Materi Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi Penceramah, Pengajar dan Pemerhati. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta mengirimkan tenaga pendidiknya untuk mengikuti kegiatan tersebut di Hotel Borobudur Jakarta dari Senin sampai Rabu 18-20 November 2019.
Dalam acara yang berlangsung selama tiga haritersebut,sebagai narasumber adalah beberapa tokoh nasional Wakil Presiden RI ke-enam Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno menuturkangenerasi sekarang ini mempunyai tanggungjawab yang berat untuk mengaplikasikan Pancasila ke dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. Hadir pula sebagai narasumber, Dirjen Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Prof. Dr. Widodo Ekatjahjana, S.H., M.Hum menjelaskan komitmen Kemenkumham untuk melibatkan BPIP dalam harmonisasi semua peraturan perundang-undangan agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Sementara itu Sekretaris Jenderal MPR RI, Dr. Ma’ruf Cahyono, SH., MH menjelaskan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan bagian penting bersama BPIP untuk membudayakan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peserta perwakilan UIN Sunan Kalijaga, Faiq Tobroni, SHI., MH., M.Sc., MSI menyatakan kegiatan ini memberi wawasan baru dalam penguatan nilai Pancasila bagi para pengajar seperti dirinya. "Menyatakan Pancasila harus menjiwai setiap gerak langkah kehidupan bangsa. Setiap insan Indonesia wajib memanifestasikan nilai Pancasila dalam sikap dan tingkah perbuatan dalam berbangsa dan bernegara." kata Faiq Sekretaris Jendral Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara UIN Sunan Kalijaga.
“Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa adalah nilai-nilai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dikenali, dipahami dan diimplementasikan” terang Faiqyang juga sebagai Dosen Hukum dan HAM di Program Studi Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga.
Peserta lain dari UIN Sunan Kalijaga, Dr. Ali Imron, S.Th.I., MSI menyatakan pembinaan ini memberi wawasan baru penanaman nilai Pancasila di era milenial. “Pemahaman Pancasila dan ajaran agama Islam memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Prinsipnya bahwa Islam itu harus dipahami dalam konteks Indonesia, ya melalui Pancasila itu. Islam itu harus bisa memberi substansi pada prinsip-prinsip dasar bernegara kita yaitu Pancasila.” ucap AliSekretaris Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga. (Faiq-khabib/humas)