LPM Arena Menangi Kompetisi Ajang Anugerah Jurnalistik Pers Mahasiswa 2020

Karya jurnalistik LPM Arena berjudul "Double Kill: Penghasilan Hilang, Pungutan Selain UKT Akan Diterapkan" dinobatkan sebagai juara pertama dalam kompetisi jurnalistik yang diselenggarakan Aliansi Jurnis Independen (AJI) Indonesia. Kompetisi ini diselenggarakan dalam rangka ultah ke 26 tahun AJI Indonesia. Hadiah dan penghargaan diserahkan oleh Ketua Umum AJI, Abdul Manan, dalam Resepsi Ultah dan Pengumuman Anugerah Jurnalistik Persma 2020 secara Virtual, 7/8/2020.

Ditemui usai menghadiri undangan virtual, Hedi mewakili LPM Arena menyampaikan bahwa, dalam sambutannya saat penyerahan penghargaan, Abdul Manan mewakili dewan juri Kompetisi Pers Mahasiswa AJI Indonesia mengatakan, ada 137 karya jurnalistik dari pelbagai daerah. Dari Jakarta, Malang, Surabaya, Pekalongan, Yogyakarta, Salatiga, Semarang, Makassar, Kalimantan hingga Sulawesi. Produk jurnalistik yang mengikuti kompetisi ini multi platform mulai dari cetak, online hingga podcast dan video. Tema yang disodorkan pun beragam. Tak hanya mengulik berbagai persoalan di dalam dinding kampus, namun juga mengkritisi beragam persoalan yang dihadapi masyarakat seperti kontroversi revisi sejumlah undang-undang, konflik lahan, penggusuran, perampasan hak, kekerasan seksual hingga soal pandemi.

Abdul Manan juga menyampaikan, melimpahnya karya yang masuk, keragaman ide, kecermatan menangkap persoalan, juga keberpihakan pada kepentingan publik menggambarkan bahwa pers mahasiswa masih setia di garis perjuangan, berpihak pada kemanusiaan dan senantiasa menyuarakan orang-orang yang tak bisa bersuara.

Setelah melalui seleksi panjang, mencermati karya kawan-kawan mahasiswa, diskusi yang alot dan perdebatan untuk menentukan karya mana yang layak menjadi pemenang, berdasarkan tiga kriteria yang menjadi patokan dalam penilaian yakni; kekuatan ide, konten dan penyajian, akhirnya dewan juri sepakat memilih dua karya untuk menjadi juara dan lima karya sebagai juara favorit. Lima nominasi karya terbaik, yakni: “Miskonsepsi Edukasi Seks : Seharusnya Tidak Tabu” karya Ultimagz Edisi 27. “Tragedi Tergusurnya Tambakrejo” karya LPM Nuansa Edisi 1 tahun 2019, Universitas Negeri Semarang. “Potret Ulama dalam Pusaran Politik” karya LPM Missi Edisi 42, UIN Semarang. “Kelas Jurnalistik Cilik Cilincing, Jakarta Utara” karya DNKTV UIN Jakarta. Dan“Melawan Perampasan, Merebut Hak Atas Tanah” karya LPM Balairung Edisi 55, UGM. Sementara Juara II; “Pembuat Konten Dewasa di Antara Passion, Profesi dan Pelecehan Seksual yang Dialami karya LPM Progress Unindra Jakarta. Dan Juara 1; “Double Kill: Penghasilan HIlang, Pungutan Selain UKT akan Diterapkan” karya LPM Arena UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menurut Dewan Juri, karya berjudul "Double Kill: Penghasilan Hilang, Pungutan Selain UKT Akan Diterapkan" dari LPM Arena UIN Sunan Kalijaga dipilih sebagai juara pertama karena selain isunya sangat mengena dan dekat dengan kehidupan mahasiswa dan masyarakat, penulis juga mampu menyajikan cerita dengan narasi yang sangat baik dan apik, jelas Hedi. (Weni)