UIN Sunan Kalijaga Optimis Pengadaan Tanah Kampus 2, Lunas!

Realisasi pengadaan tanah untuk pembangunan kampus 2 (dua) UIN Sunan Kalijaga di Pajangan, Bantul, Yogyakarta sudah menuju tahap akhir. Sesuai hasil laporan Pekerjaan Pengadaan Konsultan Penilaian Pertanahan Tanah (Appraisal) Nomor : 0018/PNL-P/MBPRU-Yk/UK/II/2015 tanggal 17 Februari 2015, nilai kebutuhan pengadaan tanah untuk Pengembangan kampus 2 senilai Rp. 315.421.604.912,-. Dari realisasi dari periode tahun 2015 hingga 2021 masih tersisa Rp. 46.467.829.000,- yang belum terbayarkan dan tanah seluas 71.566 m2 yang belum dibebaskan. Diperkirakan lebih dari 52.000 m2 bangunan akan dibuat di luar lahan parkir, hutan botanikal dan area servis lainnya. Adapun lingkup pembangunan kampus 2, meliputi : Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Asrama Mahasiswa, dan beberapa laboratorium penunjang pendidikan. UIN Sunan Kalijaga optimis proses pengadaan tanah untuk pengembangan kampus 2 akan selesai dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan oleh Rektor, Prof. Dr. Phil Al Makin, S.Ag., M.A. saat membuka Workshop Perencanaan Pembangunan Kampus II UIN Sunan Kalijaga di University Hotel Yogyakarta, Senin (08/03/21).

“Alhamdulillah, tanah akhirnya lunas, sisa 46 M sudah masuk Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI. Ini berkat tim yang solid, optimis, saling trust satu sama lain,” ucap Al Makin saat berbicara di dalam forum workshop yang dihadiri oleh Ketua Senat, Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas, Kepala Biro AUK dan AAKK, Ketua Lembaga/Unit, Pengelola Jurnal dan Kepala Bagian TU Fakultas, Kepala Bagian PAU serta Kasubbag PAU dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Lebih lanjut Al Makin menyampaikan bahwa selama menjabat menjadi Rektor, beliau membaca buku sebanyak mungkin, seperti buku perang dan buku bola. Rektor mencontohkan jika dalam perang, juga ada komunikasi, siapa yang bisa berkomunikasi dengan lancar maka ia yang akan menang.

“Tugas kita meningkatkan komunikasi yang lebih efektif. Jika komunikasi macet, maka tidak ada cara lain kecuali menambah komunikasi. Komunikasi harus diperbaiki seperti menyusun proposal sebaik mungkin, agar diterima oleh SBSN, Kemenag, dan luar negeri. Sebelum memperbaiki, mari luruskan niat, berjanji 4 tahun ke depan tidak akan mengambil yang bukan hak kita, tidak akan mengambil yang bukan wewenang kita, berjanji saling menjaga komunikasi,” tambah Rektor.

Walaupun situasi pandemi, lanjutnya, UIN Sunan Kalijaga tetap aktif melakukan gebrakan dengan memberikan penghargaan kepada mahasiswa beprestasi sekaligus melaunching buku “Berburu Prestasi di Era Pandemi”. Selain itu, beliau juga mengucapkan selamat kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora yang baru saja melaunching Studio Live Streaming, Dra. Labibah Zain, M.LIS. atas penghargaan “2020 Science-Technlogy and Engineering Community Bonnie Hilditch International Librarian Award” pada SLA Annual Conference, USA, tahun 2020 dan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga di akhir tahun 2020 UIN Sunan Kalijaga mendapatkan prestasi dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sebagai PTKI BLU Terbaik, PTKI dengan Perpustakaan Terbaik, dan PTKI dengan Prodi AUN-QA terbanyak.

“Alhamdulillah, kita menyambut gembira atas capaian prestasi ini. Mari kita tingkatkan lagi agar semua prodi terakreditasi A dan bersama kita wujudkan UIN Suka untuk Bangsa, UIN Suka Mendunia. Hidupkan mesin, lumasi agar tidak bunyi krik krik, mana kotoran yang harus disingkirkan, kita bersihkan. Semoga Allah SWT mengabulkan do’a kita.” pungkas Rektor.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Siswanto Masruri, M.A. mengapresiasi atas terselenggaranya workshop kali ini. “Alhamdulillah, dalam situasi pandemi Covid-19 kita masih diberi nikmat sehat dan nikmat kuat. Adapun lawan dari sehat dan kuat adalah sakit dan lemah. Ada tiga jenis “sakit”, yaitu “sakit lahiriah, sakit zahiriyah, dan sakit batiniyah”. Sakit lahiriah itu seperti demam, flu dan batuk, gatal-gatal, sakit perut, dan sebagainya. Sakit zahiriah itu adalah salah melihat pada mata, salah mendengar pada telinga, salah mencium pada hidung, salah mengucap pada mulut dan salah merasa pada lidah. Adapun sakit batiniah adalah salah merasa, yang ujungnya adalah buruk sangka, iri, dengki, dan pelit kepada orang lain. Dan yang paling berbahaya adalah mati rasa,” ujar Siswanto.

Atas dasar penyakit-penyakit tersebut, obatnya adalah belajar mendengar suara hati nurani masing-masing, khususnya sebelum berucap dan bertindak serta memperkuat dan mengimplementasikan nilai-nilai keluarga dalam kehidupan kampus, seperti kehangatan, kesetiaan, tanggung jawab, kebersamaan, kedamaian, dan kesejahteraan, kebahagiaan, saling memahami, saling membantu, saling mengingatkan, dan saling mendoakan, lanjutnya.

“Kita harus menjadikan kampus ini seperti satu keluarga besar. Kampus ini harus menjadi bagian dari keluarga bangsa dan warga dunia. Pembangunan kampus 2 juga harus dibarengi dengan sumber daya manusianya. Yang gelap itu manusia, yang terang yang menyempurnakan kejadian manusia,” pesan Siswanto.

Siswanto menambahkan, jika UIN Sunan Kalijaga mempunyai agenda besar ke depan, yaitu : membangun rumah besar Kampus II dan mengisinya dengan kamar-kamar fakultatif dengan minimal 7 (tujuh) kegiatan seperti peningkatan SDM (dosen, tendik, dan mahasiswa), pengembangan kelembagaan (fakultas dan prodi), enriching integrasi ilmu melalui kolaborasi selain implementasi juga attitude sebagai akibat dari integrasi ilmu tersebut, peningkatan kualitas IT, peningkatan ranking universitas, peningkatan kualitas jurnal dan memberikan penghargaan kepada para tokoh bangsa dan dunia.

Di sisi lain, Dr. Phil Sahiron, M.A., Wakil Rektor Bidang Administrasi, Perencanaan dan Keuangan menyampaikan bahwa selain membahas perencanaan kampus 2, dalam workshop kali ini juga akan dibahas mengenai rencana strategis dan RKAKL.

Sahiron mengatakan bahwa workshop yang diadakan sampai dengan hari Rabu, 10 Maret 2021 ini, menghadirkan narasumber melalui platform Zoom, yaitu : Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Dr. Subandi Sardjoko, M.Sc., Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Nizar Ali, M.Ag.; dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr. Ir. Ridwan, M.Sc. (Nurul/Dimas)