Mahasiswa KKN kelompok 73 UIN Sunan Kalijaga mengadakan Penyuluhan Masjid Tanggap Bencana Tingkat Desa, untuk pengurus masjid dan pengurus remaja masjid di Desa Wonokerto, kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, pada Minggu( 29/7 ).

Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta Dr. Agus Budi Santoso mengaku sangat mendukung dan senang dengan kegiatan Penyuluhan Masjid Tanggap Bencana Tingkat Desaini. “Saya Sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini, khususnya pengenalan tentang kondisi dan status terkini dari gunung Merapi kepada masyarakat umum, agar ketika terjadi bencana alam dari gunung merapi, masyarakat sudah mengerti dan melakukan tindakan yang tepat”, kata Agus saat menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan ini.

Koordinator kelompok Hamid Musafa mengatakan melalui program ini di harapkan kehadiran masjid melalui pengurus dan remaja masjid, mampu memaksimalkan fungsi masjid sebagai sarana edukasi dan aksi tanggap bencana bagi masyarakat sekitar.

Dalam Penyuluhan Masjid Tanggap Bencana di desa Wonokerto ini terdapat dua sesi penyuluhan, yang pertama pemaparan tentang status terkini dari gunung Merapi oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi), kemudian di lanjutkan dengan aksi tanggap bencana yang disampaikan oleh Agus Riyanto dari BPBD DIY, dan di lanjutkan dengan sesi Tanya jawab dan di tutup dengan pemberian doorprice bagi penanya dalam kegiatan tersebut.

Sekertaris Forsilmi Forum Silaturahmi Masyarakat Islam desa Wonokerto Muhammad Arfan berpendapat “kegiatan semacam ini sangat tepat dan pas sekali menurut saya, karena melihat wilayah desa Wonokerto ini merupakan wilayah yang rawan bencana dari Gunung Merapi” tuturnya, setelah usai kegiatan.

Melalui kegiatan ini Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga berharap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat terutama dalam hal memaksimalkan masjid yang bukan hanya menjadi sarana ibadah tetapi juga bias menjadi sarana koordinasi maupun aksi dalam penanggulangan khususnya bencana alam gunung Merapi. (CH)