Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Beri Pelatihan Dasar CASN Kemenag

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Phil Al Makin menjadi pemateri di Pembelajaran Tatap Muka Peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Kementerian Agama Golongan III Angkatan V & VI di Hotel Plaza Semarang (05/11). Tiba di lokasi pelatihan Prof. Phil Al Makin menyapa para peserta latsar dengan penuh antusias di Ruang Pertemuan Bougenvile.

Bertemakan Profesionalisme ASN, Prof. Al Makin menyebut ada dua poin penting yang di utarakan, yaitu ; (1). Menentukan rencana karir ke depan di sertai dengan sikap sungguh-sungguh dan (2). Perluasan Relasi persahabatan untuk membuka pikiran yang luas.

Pihaknya berharap, para peserta CASN mempunyai 2 poin itu setelah nantinya menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). "Poin pertama, peserta latsar harus senantiasa mempunyai pandangan dan rencana yang matang untuk 1 tahun hingga 15 tahun ke depan. Yang jadi dosen harus mempunyai cita-cita menjadi profesor, yang jadi pegawai di kementerian agama harus mempunyai cita-cita yang tinggi hingga menjadi pimpinan lembaga", tegasnya.

Poin kedua, peserta latsar harus mempunyai relasi hingga internasional, yang afiliasi NU jangan hanya ke Muhammadiyah begitu pula sebaliknya. Mereka harus mampu mengenal ribuan aliran kepercayaan yang telah diakui oleh MK. Maka ke depan bagi yang dosen khususnya karena disini mayoritas yg diterima jadi dosen harus mampu mempunyai relasi internasional agar mampu mengembangkan penulisan jurnal terindeks scopus. "Khusus bagi calon dosen-dosen di UIN Sunan Kalijaga, kalian nanti wajib melanjutkan studi kalian di luar negeri, jangan hanya kuliah di UGM, UII dan lainnya. Kalian harus kuliah di luar negeri, agar mampu menambah relasi internasional sehingga kalian semua mempunyai kompetensi dan keahlian yang mumpuni", imbuhnya.

Lebih dari 80% peserta latsar kali ini merupakan CASN dosen. Sisanya merupakan Tenaga Kependidikan di kampus maupun instansi di Kemenag wilayah Jawa Tengah dan DIY, serta beberapa ada yang beragama budha dan hindu. Kemenag sebagai instansi pemerintah yang terus menyebarkan slogan Moderasi beragama dianggap sukses menerima calon-calon pegawai negeri dari seluruh elemen masyarakat. "Dari sini, kita belajar harus saling mengenal lebih dalam saudara-saudara minoritas kita yang ada disana. Kalau menilik lebih jauh, kasihan juga nasib mereka disana yg diserang oleh mayoritas yang belum mengenal jauh mereka. Tidak perlu kalian memperdebatkan kebaikan, namun lakukanlah kebaikan itu," tutur Prof. Al Makin sembari menutup kegiatan sore ini. (Tim Humas)