UIN Sunan Kalijaga Pamerkan Inovasi Teknologi dan Riset dalam Expo OASE PTKI 2023

Olimpiade Agama, Seni, dan Riset Mahasiswa (OASE) merupakan ajang kompetisi prestasi bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia. OASE memiliki tujuan untuk memotivasi mahasiswa agar terus meningkatkan kompetensi intelektual dan spiritual berdasarkan nilai-nilai keislaman dalam analisis, nalar, dan pemecahan masalah.

Agenda pembukaan babak final OASE di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disusul dengan pembukaan Expo OASE 2023 yang dilakukan secara simbolis oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi, mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Expo ini berlangsung dari tanggal 14 hingga 16 Juni 2023 dan menampilkan sebanyak 100 stand.Expo OASE merupakan kesempatan bagi mahasiswa PTKI untuk memperlihatkan hasil penelitian dan pengembangan mereka, serta berbagi ide-ide inovatif dalam berbagai bidang. Kehadiran para mahasiswa PTKI dalam OASE ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan dan mendapatkan pengakuan dari asosiasi keilmuan terkait baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pada Expo OASE 2023, mahasiswa-mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dari seluruh Indonesia memamerkan karya-karya inovatif mereka yang berbasis teknologi dan riset. Para mahasiswa dengan antusias memperlihatkan hasil penelitian dan pengembangan yang mereka lakukan, serta berbagi ide-ide inovatif dalam berbagai bidang.

Ada delapan stand karya inovatif dari kontingen UIN Sunan Kalijaga berhasil lolos ke babak final OASE. Setiap stand tersebut menampilkan konsep dan produk yang unik, menggabungkan pengetahuan agama, sains, dan teknologi untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Berikut adalah penjelasan stand-stand yang dipamerkan dalam Expo OASE ke-II PTKI dari kontingen UIN Sunan Kalijaga:

Stand Robotik dan Pemrograman (stand 1-10):

Stand ini memamerkan karya Gomibot, sebuah robot pemilah sampah yang mudah digunakan. Gomibot didesain untuk membantu dalam proses pengelolaan sampah. Robot ini dapat mengidentifikasi dan memilah jenis sampah yang berbeda secara otomatis, sehingga membantu menjaga kebersihan lingkungan dengan lebih efektif.

Stand Nanoteknologi dan Kesehatan (stand 11-20):
Stand ini menampilkan inovasi jelly bernama "Soga Gummy" yang dibuat dari tumbuhan sambiloto dan kulit buah naga. Jelly ini merupakan suplemen pendukung imunitas yang bernutrisi. Melalui teknologi nanoteknologi, kandungan bermanfaat dari sambiloto dan kulit buah naga dapat diolah menjadi bentuk jelly yang mudah dikonsumsi dan memberikan manfaat kesehatan bagi penggunanya.

Stand Literasi dan Inovasi Teknologi (stand 51-60):
Stand ini menciptakan sebuah website bernama Si Adik yang memiliki akses digital terkait dengan pembinaan pendidikan karakter anak-anak kecil. Melalui platform ini, anak-anak dapat mengakses materi pendidikan yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan, dengan fokus pada nilai-nilai agama dan kehidupan sehari-hari. Tujuan dari inovasi ini adalah untuk meningkatkan literasi anak-anak dan membantu pembentukan karakter yang baik.

Stand Sosiologi Keagamaan (stand 81-90):
Stand ini membuat website bernama Pancawala yang bertujuan untuk menginformasikan kesetaraan gender melalui konten dan fitur terkini. Website ini memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai isu-isu sosial dan keagamaan yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Melalui informasi dan konten yang disajikan, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya kesetaraan gender dalam konteks agama dan kehidupan sehari-hari.

Stand Produk Halal dan Ketahanan Pangan (stand 61-70):
Stand ini memperkenalkan inovasi minuman jelly bernama Karsela. Minuman jelly ini menggunakan gelatin dari limbah tulang ikan tuna dan rumput laut (karagenan), dengan tambahan ekstrak buah senggani. Karsela merupakan pangan fungsional halal yang inovatif dan memiliki manfaat kesehatan. Inovasi ini didesain untuk mempromosikan produk halal dan mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Stand Iklim, Limbah, Lingkungan, dan Sumber Daya Terbarukan (stand 31-40):
Stand ini menciptakan lapisan filter dari arang aktif ampas teh sebagai alternatif biosorben yang ekonomis dalam pengolahan limbah cair binatu atau laundry. Dengan menggunakan arang aktif ampas teh sebagai filter, kontaminasi perairan akibat limbah cair binatu dapat dikurangi secara efektif dan ekonomis.

Stand Desain dan Arsitektur Islam (stand 41-50):
Stand ini menciptakan desain Islamic Biophilic Office 4.0, konsep kantor Islam yang berupaya menjawab tantangan Sustainable Development Goals dan arsitektur global dengan menekankan pada penjagaan hubungan manusia dengan alam dan pemanfaatan teknologi industri melalui pendekatan arsitektur Islam.Desain ini menggabungkan elemen arsitektur Islam, optimalisasi komponen biofilia dan prinsip-prinsip green technology sustainability. Dengan menggunakan konsep ini, ruang kerja dapat dirancang dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan memberikan kenyamanan serta produktivitas bagi penggunanya. Selain itu, kombinasi apik dari desain dan arsitektur Islam karya kontingen UIN Sunan Kalijaga ini berupaya untuk menciptakan kesadaran ekoteologis para pekerja bahwa hubungan manusia dengan alam selayaknya membantu untuk memahami Tuhan.

Stand Business Plan (stand 97 & 100):
Stand ini menampilkan produk Eco Clean Super Liquid, produk pembersih rumah yang ramah lingkungan. Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami yang mudah terurai. Eco Clean Super Liquid meliputi berbagai jenis pembersih seperti hand soap, dish soap, multipurpose cleaner, floor and bathroom cleaner, deterjen, dan hand soap dalam ukuran travel size. Stand ini berkontribusi dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 12, yaitu "Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab", dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam produk mereka.

Kegiatan OASE ini tidak hanya sekadar gebyar dan syiar, tetapi juga ajang bergensi dan kompetitif yang diakui masyarakat. Prestasi yang diraih oleh kontingen UIN Sunan Kalijaga di OASE ke-II PTKI menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat penelitian dan pengembangan.Mereka telah menunjukkan bahwa dengan pemikiran kreatif dan solusi inovatif, dapat menciptakan perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan, kesehatan, pendidikan, hingga sosial keagamaan.

Menteri Agama,Yaqut Cholil Qoumas,mendorong agar hasil atau outcome dari penyelenggaraan OASE ini mendapat pengakuan (recognition) dari asosiasi keilmuan terkait, baik yang ada di tingkat nasional maupun di dunia Internasional. Hal ini penting agar kegiatan OASE kedua yang bertajuk "Generasi Inovatif dan Moderat Bergerak Bersama Mewujudkan SDGs" ini tidak hanya bermakna gebyar dan syiar namun betul-betul dapat menjadi ajang bergensi dan kompetitif yang berkualitas dan diakui masyarakat.

"Gelaran OASE ini mempunyai peran sangat strategis dalam meneguhkan fungsi perguruan tinggi tidak hanya sebagai fungsi pendidikan dan pengajaran, melainkan juga sebagai fungsi penelitian dan pengembangan. Saya yakin jika semua mengikuti dengan totalitas maka rekognisi itu akan mudah kita dapatkan. Saya juga yakin OASE ini melahirkan mahasiswa yang hebat-hebat," tandas Menag.

(Ihza/Doni/Alfan)