Asosiasi Ilmu Hadis ASILHA, Rekomendasikan Membuka Fakultas Hadis

Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA) adakan webinar series untuk yang kedua kalinya. Kegiatan masih di dukung oleh Prodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan supporting Zoom Meeting melalui PTIP dengan kapasitas 1000 orang. Acara ini diikuti sekitar 185 orang dari beragam PTKI di Indonesia. Selain itu, mereka yang hadir juga akademisi hadis yang kebanyakan alumni dan pemerhati keilmuan hadis, Senin (29/6)

Kegiatan webinar yang kedua mengkaji tentang Pendekatan Multidisipliner dalam memahami hadis Nabi saw. Dua narasumber yang merupakan pembina Asosisi Ilmu Hadis (ASIlHA) yakni Prof. Said Husein Agil al-Munawwar, MA. seorang dosen senior dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Prof. H. Arifuddin Ahmad, M.Ag. seorang guru besar Hadis UIN Alauddin Makassar. Kedua narsum mengingatkan pentingnya memahami hadis di era kekinian dengan beragam pendekatan.

Kedua narsum memaparkan kaidah yang dilakukan ulama dalam memahami hadis. Terutama Prof. H. Sayyid Agil selama hampir satu jam lebih menjelaskan dengan menarik keilmuan dan perkembangan kebaruan di dalamnnya. Selain itu, beragam keilmuan dan metodologi lain dapat diakses dalam memahami hadis Nabi saw.

Beliau Prof. H. Sayyid Agil tetap energik dalam memberikan pengetahuan yang terus berkembang dalam bidang hadis. Setiap hari enam jam waktu khusus untuk membaca buku baru baik disertasi atau tesis serta lainnya yang menunjukkan bahwa keilmuan hadis terus berkembang pesat. Sebagaimana perkuliahan dengan beliau, selalu ingat semua tokoh hadis berikut tanggal lahir dan wafat serta kitab-kitabnya. Demikian juga Prof. Arif sebagai murid beliau juga menjelaskan sains dalam memahami hadis yang merupakan sebuah keniscayaan.

Kenyataan tersebut menjadikan Prodi Ilmu hadis menjadi penting dikembangkan tidak saja menjadi prodi tersendiri melainkan menjadi fakultas tersendiri juga. Atas dasar inilah merupakan bagian adaptasi dengan perkembangan. Prof. Sayyid Agil awalnya menceritakan ketika pulang dari belajar dan menjadi dosen baru di almamaternya mendapat mandat rektor dengan kawan-kawan lainnya seperti Prof. Quraish Shihab untuk membuka Jurusan Tafsir Hadis (TH). Perkembangan keilmuan dan sosial masyarakat kemudian menjadikan jurusan TH berubah menjadi Prodi Ilmu Hadis (ILHA) dan Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (IAT). Ke depan kedua prodi layak menjadi fakultas. Untuk itu, lewat asosiasi ini sebagaimana disampaikan Prof. Arifuddin dan didukung penuh Prof. Sayyid Agil untuk membuat kerangka akademik penyusunan fakultas ini. (MAS-khabib)