Prof. Dr. H. Iswandi Syahputra Pesankan Alumni untuk Jadi Ilmuwan yang Beradab dan Beri Kejutan Ulang Tahun saat Mewisuda
Wisuda hanya seremonial tanda lulus kuliah, ijazah hanya tanda sekolah. Tapi level tertinggi manusia mulia adalah manusia yang berakhlak atau beradab, walaupun dia lulusan Saintek. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW hanya memiliki satu misi diutus oleh Allah SWT, untuk memperbaiki Akhlak atau Adab manusia. Itu sebabnya visi UIN Sunan Kalijaga Unggul dan Terkemuka dalam Pemaduan dan Pengembangan Keislaman dan Keilmuan Bagi Peradaban. Peradaban manusia menjadi mimpi bagi UIN Sunan Kalijaga, sebab ilmu tanpa adab bukan peradaban tapi kebiadaban.
Orang beradab akan selalu merendahkan diri walau ilmu dan kedudukannya tinggi, sabar ketika ditindas tapi memaafkan ketika mampu membalas, bijak saat berkuasa, tidak dzolim saat menjabat, dan yang terpenting bersikap adil sejak dalam pikiran. Orang beradab tidak akan menggunakan ilmu dan kepandaiannya untuk menyakiti dan menghina atau merendahkan orang lain. Adab lebih tinggi dari ilmu dan gelar, karena orang berilmu tanpa adab akan menggunakan ilmunya untuk menyakiti hati orang lain.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor 1, bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Prof. H. Iswandi Sahputra, usai mewisuda sejumlah 1.267 orang Sarjana UIN Sunan Kalijaga, bertempat di Gedung Prof. H.M. Amin Abdullah, kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 15/6/2023. Wisuda UIN Sunan Kalijaga periode III tahun akademik 2022/2023 kali ini dilaksanakan dua kali, yakni 14/6, mewisuda sejumlah 644 orang wisudawan/wisudawati, terdiri dari 78 dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, 130 dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 244 dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 192 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 15/6, mewisuda sejumlah 623 orang wisudawan/wisudawati, terdiri dari 189 dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, 160 dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, 110 dari Fakultas Sains dan Teknologi, 65 dari Fakultas Sosial dan Humaniora, 99 dari Program Magister Pascasarjana. Dari yang di wisuda ada sejumlah lulusan S2 dari berbagai Fakultas, dan 2 orang lulus Program Doktor dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan dari Fakultas Syari’ah dan Hukum.
Sementara dari sejumlah yang diwisuda, 18 orang berhasil meraih predikat lulus terbaik dan tercepat. 8 orang, yakni; Mia Mutmainah, Siwi Anjarwati, Anindya Septiana Arfiani, Khoirunnisa, Novela Aditiya, Ika Damayanti, Farradila Geta Oceania, Vindi Gabriella Purwandari, diwisuda 14/6. 10 wisudawan/wisudawati terbaik tercepat lainnya diwisuda 15/6. Yakni; Maulida Mulyani, Nahar Surur, Rahmatika Monati, Nursyamsiah Mingkas, Inggriana Sahara Bintang, Miftahul Jannah, A. Muh. Fakhry Mubarak, Febry Yordan Dwi Nursyah, Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny, dan Isnaini.
Lebih jauh Prof. Iswandi pesankan kepada alumni UIN Sunan Kalijaga untuk tidak meninggalkan Shalat lima waktu. “Ingat, di alam barzah nanti yang ditanya malaikat pertama kali adalah sholat, bukan IPK, gelar dan pekerjaan kalian. Jangan sekali-kali pernah meninggalkan sholat agar lelahmu di dunia tidak sia-sia di akhirat. Karena ada jutaan manusia di dalam kubur, yang ingin dihidupkan kembali hanya untuk mendirikan sholat,” imbuhnya.
“Kalau hanya pekerjaan, berani meninggalkan sholat… Ingat, saat kita mati sudah banyak yang antri menggantikan pekerjaan kita. Jangankan saat kalian mati, saat kalian masuk ruang ICU pun jabatanmu sudah digantikan orang. Sayup-sayup suara azan masuk dari jendela ruang ICU… “Hayya ala sholaaah…..” Meleleh air mata pasien ingin berwudhu untuk mendirikan sholat, tapi saat itu berucappun sudah tidak mampu. Gajimu puluhan juta, tak akan sanggup membayar rakaat sholat yang kau tinggalkan. Jika kamu tinggalkan sholat, maka ketahuilah musibahmu lebih besar daripada musibah Iblis. Karena Iblis menolak sujud pada Nabi Adam, sedangkan kau menolak sujud pada Allah yang menciptakan Nabi Adam,” demikian Prof. Iswandi mengingatkan.
“Maka, sebesar apapun masalahmu. Sebesar apapun ujianmu. Sesibuk apapun pekerjaanmu. Sebanyak apapun kesalahanmu. Seberat apapun tekanan dan persoalan kehidupan, jangan pernah tinggalkan shalat. Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Tinggi Rendah IPK tak perlu dipermasalahkan, yang penting gigih berusaha dan berdoa, Ora Et Labora,” kata Prof. Iswandi.
Prof. Iswandi berharap semua wisudawan/wisudawati terus berjuang keras, untuk meraih derajad yang tinggi, agar tidak dihina dan dapat membahagiakan kedua orang tua. Prof. Iswandi juga berharap alumni UIN Sunan Kalijaga tidak pernah meninggalkan adab. “Lebih baik tanganmu kotor karena kerja keras, tapi hasilnya bersih. Daripada tanganmu bersih, tapi hasilnya kotor, “ tegas Prof. Iswandi.
“Jika IPK-mu rendah. Jika kau tidak punya bakat, maka, kau harus punya mental kuat dan sedikit nekad. Sebab dalam dunia kerja, sarjana hanya gelar. Tanpa mental yang kuat dan sedikit nekad, kau akan kalah jika tidak punya orang dalam,” kelakar-nya.
Di akhir sambutannya, Prof. Iswandi memberi kejutan kepada dua wisudawan/wisudawati yang berulangtahun pada saat prosesi wisuda, dengan memberikan ucapan selamat dan buket bunga.
Sementara itu Ketua Senat, Prof. Siswanto Masruri yang pada wisuda kali ini merupakan kali terakhir bisa membersamai prosesi wisuda UIN Sunan Kalijaga, memberikan wejangan kepada wisudawan/wisudawati. Untuk menjadi alumni yang teladan dan uswah hasanah untuk semuanya, menjadi alumni yang dapat menjaga dan merawat moral bangsa, menjadi alumni penebar dan penyebar ilmu pengetahuan, menjadi alumni pendekat dan perekat umat. Dan selalu dapat menggaungkan kebersamaan (kemanusian) dalam perbedaan, perbedaan dalam kebersamaan. Prof. Siswanto Masruri berharap, selepas masa pengabdiannya di kampus UIN Sunan Kalijaga, tetap dapat menunaikan pengabdian secara lebih baik lagi, di tempat lain dan mendapatkan ridlaNya. (Weni/Revi)