UKM KSR PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Raih Penghargaan PMI Teladan se-DIY
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korp Sukarelawan (KSR) Palang Merah Indonesia ( PMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meraih pengha
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korp Sukarelawan (KSR) Palang Merah Indonesia ( PMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meraih penghargaan sebagai PMI teladan se-Propinsi D I Y. Penghargaan diserahkan oleh Ketua PMI Markas Kodya Yogyakarta, Prof. Dr. dr. KRT. Adi Heru Husodo, M.Sc. DCN., DLHTM., PKK., DLP. Di Markas PMI setempat, 14/5 lalu. Ditemui di ruang kerja KSR. PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pembina UKM PMI, Dr. Hj. Sri Harini menuturkan, penghargaan sebagai teladan sudah empat kali diterima UKM KSR PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , yakni; tahun 2012, 2015, 2016 dan 2017. Penghargaan yang diterima berturut turut ini merupakan bonus dari kegigihan para pengurus dan anggota dalam melaksanakan program-programnya , yang memang dirasakan betul oleh masyarakat.
“Sebagai pembina saya salut. Para pengurus dan anggota KSR PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memang terlihat memiliki semangat dan jiwa keikhlasan yang tinggi. Selalu manut apa yang diarahkan oleh pembina. Selain kerjasama yang bagus, jiwa korp (kekompakan) yang tinggi, kerjasama dan kreatifitasnya juga bisa diandalkan,” kata Harini.
Menurut Harini, dukungan dan andil para alumni pengurus dan anggota KSR. PMI yang sekarang sudah berkiprah di masyarakat, juga masih tinggi. Kerjasama dengan relasi (KSR Sahabat), seperti dengan PMI dari Perguruan Tinggi lain, Markas PMI (Sleman, Bantul, Kodya, Kulonprogo, Gunungkidul) juga sangat bagus. Hal inilah yang mendukung UKM KSR PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bisa terus mempertahankan predikatnya sebagai teladan.
Sementara itu, ketua UKM KSR PMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sigit, pada saat yang sama menuturkan bahwa, penghargaan bukanlah tujuan utama kiprah mereka. Keinginan untuk bisa menolong sesama adalah kepuasan batin yang tidak bisa dinilai dengan apapun. Penghargaan sebagai teladan yang berturut-turut diterima ini, menjadi cambuk untuk terus berkiprah dan semakain banyak lagi bisa berbuat untuk menolong sesama, kata Sigit.
Lebih lanjut Sigit menjelaskan, KRS PMI UIN Sunan Kalijaga memiliki banyak sekali program kegiatan rutin tahunan dan program tanggap darurat. Program rutin tahunan diantaranya; Donor darah 4 – 5 kali dalam setahun. Kegiatan donor darah dilaksanakan bekerjasama dengan UKM lain, dengan Ormawa, fakultas-fakultas, atau dengan markas PMI. Tiap satu kali pelaksanaan donor darah biasanya bisa mengumpulkan 20 s/d 30 kantong darah yang biasanya langsung dibawa ke markas PMI (Kota, Sleman. Bantul, Gunungkidul atau Kulonprogo), tergantung dengan markas mana bekerjasamanya. Program bakti sosial, seperti; pemberian bantuan sembako kepada masyarakat pedesaan dan ke panti sosial, penggalangan dana program rutin PMI, penggalangan dana untuk penderita HIV. Pelayanan pertolongan pertama kejadian insiden/kecelakaan di kampus sendiri maupun kampus-kampus lain di wilayah yogyakarta, piket posko dan ambulan di markas PMI Kota Yogyakarta,
Selain itu ada berbagai program pelatihan; Pendidikan dan pelatihan kaderisasi anggota baru, pelatihan pelaksanaan program-program operasional, pelatihan penggunaan alat-alat kesehatan, pelatihan water savety, pelatihan melampaui medan yang susah, orientasi dan pelatihan kepada PMR Binaan. KSR PMI UIN Sunan Kalijaga memiliki 17 KSR Binaan, yakni; KSR di sekolah sekolah dari SD sampai dengan SMU di wilayah DIY, diantaranya SD Baciro, yang tahun ini juga meraih predikat teladan se- Propinsi DIY, PMR SMU N I Yogyakarta, PMR SMU N Banguntapan, dan lain-lain. Keaktifan dalam melaksanakan pembinaan kepada PMR binaan inilah yang membuat KRS PMI UIN Sunan Kalijaga bisa mengunguli dan menjadi contoh KSR PMI yang lain.
Selain itu, ketauladanan KSR PMI UIN Sunan Kalijaga antara lain dinilai dari, Semua program yang diagendakan dalam setahun berjalan dengan baik dan berimbas ke masyarakat luas, paling banyak menyelenggarakan program donor darah dan terbanyak jumlah pendonornya, keaktifan seluruh anggota dalam menjalankan layanan pertolongan pertama 24 jam, paling banyak menggantikan jadwal pelayanan darurat dari PMI kampus lain, tanggap darurat selalu siap, lengkap administrasi, kelengkapan fasilitas teknologi informasi yang dimiliki semua anggota, memiliki acuan pembelajaran yang lengkap dalam melaksanakan diklat dan pelatihan, dari teori dan praktek ke-PMI-an, PPPK, kebencanaan, merawat lansia, demikian jelas Sigit. (Weni/Doni)