UIN Sunan Kalijaga Menerima Bantuan APD Dari Bank Mandiri Taspen

Untuk mendukung dalam menjalani aktivitas ditempat kerja ditengah penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), UIN Sunan Kalijaga mendapat bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Bank Mandiri Taspen. Bantuan diberikan dari Budi Santoso dan Irene Yuliarti diterima oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. Phil. Al Makin, M.A. di lantai II gedung Saefuddin Zuhri, Rabu(15/7).
Ketika menerima bantuan APD tersebut Rektor UIN Sunan Kalijaga juga di dampingi Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Dr. Phil. Sahiron, M.A., Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan Dan Kerjasama Drs. H. A.Munir, M.A., Kepala Bagian Perencanaan Drs. Didik Junaidi, M.M. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi Ali Sodiq, S.Ag, MA Kabag Rumah Tangga Dr. H. Zamakhsari, M.Pd.
Al Makin mengapresiasi atas bantuan dari mitra kampus untuk APD ini semoga bermanfaat bagi sivitas akademika. Saya berterimakasih kepada Bank Mandiri semoga kerjasama yang sudah terjalin selama ini akan bermanfaat di masa depan. Di awal periode ini kita bisa bersinergi bersama untuk menggerakkan kampus lebih maju lagi di era pandemi ini.
Bisnis Instansional Manager Wilayah Yogyakarta Budi Santoso mengatakan bakti sosial ini sudah merupakan program rutin dari Bank Mandiri Taspen melalui Program Mantap Peduli untuk menyalurkan APD. Peralatan ini terdiri dari masker dan hand sanitizer. “Semoga masyarakat semakin paham dengan pola hidup baru menggunakan masker, cuci tangan, hand sanitizer.” Ucap Budi.
Sementara Kepala cabang Yogyakarta Mandiri Taspen Irene Yuliarti menambahkan sekarang ini kita menjalani aktivitas ditempat kerja ditengah penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Mari kita selalu taat dan disiplin dengan menerapkan protokol kesehatan dimanapun warga berada. “Tiga langkah utama yang wajib diterapkan, selalu pakai masker, rajin cuci tangan,tetap jaga jarak.” kata Irene.
Sahiron menjelaskan rencananya peralatan kesehatan itu akan digunakan oleh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di kampus. Karena bantuan terbatas dan jumlah dosen dan pegawai banyak maka akan disesuaikan dengan jumlah yang hadir. “Kami berharap agar yang di kampus tetap juga menjaga kesehatan menggunakan APD sesuai aturan pemerintah, begitu juga ketika di rumah.” kata Sahiron.(Khabib/humas)