Prodi Sosiologi UIN Suka Gandeng Laboratorium Sosiologi (Labsos) FISHUM UIN Suka Bahas Kurikulum MBKM

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga bersama Laboratorium Sosiologi (Labsos) melaksanakan Workshop Kurikulum MBKM dengan tema “Peranan dan Supporting Laboratorium Sosiologi dalam Pengembangan Kurikulum Merdeka” yang dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom Meeting dan luring di ruang Interactive Center (IC) FISHUM UIN Sunan Kalijaga, Selasa, 19/07/2022.

Acara ini dibersamai oleh dua narasumber yaitu Dr. Yunindyawati, yang merupakan mantan Kaprodi Sosiologi Universitas Sriwijaya (UNSRI) dan Dr. Arie Wahyu, selaku Kaprodi Sosiologi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) serta dipandu langsung oleh ketua Laboratorium Sosiologi FISHUM UIN Sunan Kalijaga, B.J. Sujibto, S.Sos., M.A.. Turut hadir dalam acara ini Dosen dari Prodi Sosiologi serta diikuti oleh beberapa anggota dari Tim laboratorium Sosiologi yang turut hadir secara langsung di ruangan Interactive Center (IC) FISHUM UIN Sunan kalijaga.

Acara ini dimulai dengan sambutan dari Dr. Yunindyawati selaku mantan Kaprodi Sosiologi Universitas Sriwijaya (UNSRI). Yunindyawati menyampaikan pada saat era disrupsi mempengaruhi besar-besaran dan inovasi yang secara fundamental mengakibatkan suatu perubahan pada semua tatanan, sistem, dan lanskap yang ada menjadi suatu cara yang baru. Beliau menambahkan, mengapa kurikulum itu penting untuk direvisi, dikarenakan ada beberapa suatu pertimbangan beberapa argumen yang menjadi landasan yang dimana dituntut untuk mengikuti perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi dari segi perkembangan teori yang terus berkembang termasuk metode dan juga perlu adanya upgrading visi dan misi serta laboratorium yang harus bersinergi dan berkolaborasi. Yunindyawati juga menyampaikan tentang peranan laboratorium sosiologi dalam mengembangkan kurikulum Merdeka. Laboratorium merupakan sebagai pusat sumber belajar yang berperan untuk mendorong efektifitas serta untuk mengoptimalkan proses pembelajaran melalui berbagai fungsi. Yang meliputi fungsi pelayanan untuk melakukan peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa serta fungsi penelitian dan pengembangan kurikulum dan juga fungsi lain yang mungkin relevan untuk menunjang peningkatan efektivitas dan kreativitas pembelajaran. Yunindyawati mengungkapkan bahwa kurikulum merdeka merupakan era untuk saling berkolaborasi namun bukan untuk saling berkompetisi, imbuhnya.

Dr. Arie Wahyu menyampaikan tujuan dilaksanakannya Program MBKM ini adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skill maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Selain itu program eksperimental learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya. Ada banyak sekali manfaat yang akan didapatkan oleh mahasiswa jika mengikuti program ini yaitu mendapatkan pengalaman dan ilmu dalam dunia praktis serta mendapatkan networking dalam bekerja/bisa jadi langsung direkrut bekerja, tuturnya.

Acara ini berlangsung secara baik dan diakhiri dengan sesi pertanyaan dan dibarengi dengan sesi dokumentasi foto bersama secara daring maupun luring, serta agenda acara tersebut langsung ditutup oleh BJ. Sujibto, M.A. selaku moderator pada kegiatan workshop hari itu. (Nashrul/Ihza)