Upaya Meningkatkan Peran Mahasiswa Dalam Pengawasan Pemilukada UIN Sunan Kalijaga Support Bawaslu Sambang Kampus
UIN Sunan Kalijaga menerima kunjungan delegasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY, 23/8/2024. Kunjungan yang dibingkai dalam kegiatan Bawaslu Ngampus kali ini dilaksanakan dalam rangka mengajak segenap Mahasiswa UIN Sunan untuk lebih aksif melakukan pengawasan pelaksanaan Pemilukada Serentak tahun 2024. Bertempat di Gedung Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H./Convention Hall, kampus UIN Sunan Kalijaga, acara Bawaslu Nganpus diikuti ratusan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, dan dihadiri pula oleh Wakil Rektor 3, Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Dr. Abdur Rozaki, serta para Wakil Dekan 3 semua fakultas di lingkup kampus UIN Sunan Kalijaga.
UIN Sunan Kalijaga sendiri menjadi satu dari dua kampus di DI Yogyakarta yang menjadi pilihan Bawaslu untuk menjalankan program mereka, bersama Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).
Dr. Abdur Rozaki dalam sambutannya antara lain berharap, program ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para Mahasiswa mengenai pentingnya peran mereka dalam memastikan proses demokrasi yang jujur dan adil.
Menurut Abdur Rozaki, Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda memiliki potensi besar dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia. “Dengan Kehadiran Bawaslu di kampus UIN Sunan Kalijaga, saya berharap dapat lebih memotivasi Mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan Pemilu.,”demikian imbuh Dr. Abdur Rozaki.
Peran Strategis Mahasiswa dalam Pengawasan Pemilu
Mahasiswa seringkali dianggap sebagai agen perubahan yang memiliki kemampuan kritis dan idealisme tinggi. Peran strategis mereka dalam mengawasi jalannya Pemilu menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya kecurangan dan memastikan proses yang transparan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai demokrasi, Mahasiswa dapat berkontribusi signifikan dalam pengawasan Pemilu.
Umi Iliyana, S.H., M.H., selaku anggota Bawaslu DIY dalam sambutanya mengungkapkan bahwa pemilihan UIN Sunan Kalijaga karena melihat potensi yang dimiliki Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. “Kami melihat UIN Sunan Kalijaga memiliki potensi untuk bisa menyosialisasikan pendidikan politik pada generazi Z (Gen Z), pada teman-teman aktivis, pada pemilih pemula, dan pada kandidat pemantau pemilu nantinya,” ujarnya.
Program Bawaslu Ngampus di UIN Sunan Kalijaga tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga diisi dengan berbagai kegiatan edukatif. Diantaranya Bawaslu mengajak Mahasiswa untuk mengikuti seminar dan diskusi terkait pengawasan Pemilu. Narasumber dari Bawaslu, Masykurudin Hafidz menyampaikan materi tentang tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pengawasan Pemilu, serta pentingnya peran Mahasiswa sebagai pengawas partisipatif.
Pada forum seminar Masykurudin Hafidz menegaskan bahwa ada tiga alasan mengapa para Mahasiswa wajib berpartisipasi dalam pengawasan partisipatif bersama Bawaslu.
“Alasan pertama adalah material, karena pemilu itu sumbernya dari uang rakyat, melalui pajak yang kita bayar,” ujarnya.
Pria yang kerap disapa Cak Masykur itu juga membandingkan jalannya demokrasi di Indonesia dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
“Alasan kedua adalah agar adanya pembatasan kekuasaan, sebegini-begininya demokrasi di Indonesia, kekuasaan di sini masih bisa berganti-ganti,” lanjutnya.
Terakhir, Cak Masykur menegaskan bahwa penguat alasan untuk menjadi pengawas partisipatif adalah untuk menjaga kedigdayaan demokrasi di Indonesia.
“Kita kalau mau keluar, mau bertarung lewat apa? Ya demokrasi. Mau pake ekonomi? Habis. Mau pake olahraga? Kadang kalah kadang menang. Satu-satunya ya lewat demokrasi,” tutupnya.
Respon Mahasiswa terhadap program ini sangat positif. Banyak dari mereka yang menyadari bahwa pengawasan Pemilu bukan hanya tanggung jawab Bawaslu, tetapi juga tanggung jawab setiap warga negara, termasuk Mahasiswa.
Dr. Abdur Rozaki menegaskan, dengan mengikuti program ini, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tentunya akan merasa lebih siap dan percaya diri untuk berkontribusi dalam pengawasan Pemilu, baik melalui jalur formal sebagai pengawas Pemilu, maupun secara individu sebagai pemilih yang kritis.
Peran Kolaboratif antara Bawaslu dan Kampus
Dr. Abdur Rozaki menambahkan, melalui Bawaslu Ngampus, UIN Sunan Kalijaga menjadi pionir dalam menciptakan budaya pengawasan yang kuat di kalangan Mahasiswa. Program ini diharapkan akan terus berlanjut dan berkembang, melibatkan lebih banyak Mahasiswa dan memperluas jangkauannya ke berbagai fakultas dan jurusan. Dengan demikian akan lebih banyak lagi terlahir generasi muda kampus yang lebih peduli dan aktif dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia. “Partisipasi Mahasiswa dalam pengawasan Pemilu bukan hanya akan memperkuat legitimasi hasil Pemilu, tetapi juga menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap demokrasi,” tegas Abdur Rozaki. (tim humas)