UIN Sunan Kalijaga Meluncurkan Prodi S2 Media dan Komunikasi; Solusi Atasinya Maraknya Misinformasi dan Disinformasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meluncurkan Program Magister Media dan Komunikasi. Acara yang berlangsung di Gedung Kuliah Terpadu Lantai 4 pada Selasa (23/07/2024) ini dihadiri jajaran pimpinan universitas, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora beserta jajarannya, serta deretan Dosen Ilmu Komunikasi.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, Dr. Mochamad Sodik menyampaikan bahwa program studi baru ini sangat relevan di era maraknya misinformasi dan disinformasi. Program Magister Media dan Komunikasi ini akan mengkaji dan menemukan solusi untuk masalah penyebaran informasi yang salah, baik yang disebabkan oleh ketidaktahuan maupun yang disengaja, Ia menambahkan bahwa misinformasi lebih terkait dengan masalah pendidikan, sementara disinformasi adalah masalah moral yang harus dihadapi bersama.

Prof. Dr. Iswandi Syahputra, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, atas nama Rektor UIN Sunan Kalijaga memberikan ucapan selamat atas peluncuran program studi ini. Prof. Iswandi menyatakan bahwa pembukaan Prodi Media dan Komunikasi pada Program Magister adalah sebuah prestasi membanggakan yang menjadikan UIN Sunan Kalijaga sebagai kampus PTKIN pertama yang membuka prodi ini. Prodi ini memiliki potensi besar untuk berkembang pesat karena memiliki konteks pasar yang sangat spesifik dan tumbuh dengan dipupuk oleh studi Islam yang khas yang menjadi keunggulan Prodi ini dan menjadi pembeda dengan prodi media komunikasi di perguruan tinggi lainnya. Hal ini akan berimplikasi pada berbedanya corak dalam kajian, ruang kelas, literatur, dan seterusnya.

Guru Besar dalam bidang Ilmu Komunikasi ini juga menyinggung kesempurnaan sebuah program studi yang dibangun atas 5 hal meliputi, kepemilikan terhadap Guru Besar, Jurnal terindeks scopus, adanya program Magister, program Doktor, dan terakrediasi unggul. Adapun Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta saat ini telah mengantongi Akreditasi Unggul dan Akreditasi Internasional FIBAA dengan beberapa Dosen bergelar Guru Besar, memiliki program Magister yang baru saja diresmikan, serta memiliki jurnal terindek Sinta 2. Kebermanfaatan Prodi ini juga tampak dari aspek sosial politik yang menjadi keprihatinan bersama dengan hilangnya atau berkurangnya tokoh yang memiliki skill komunikasi kenegarawanan. yang baik dan memberikan inspirasi.

Presentasi Akademik mengusung tema "Penyikapan Komunikasi Multikultur Menghadapi Era Teknologi Media dan Komunikasi Kontemporer" disajikan oleh kedua narasumber yang expert di bidang ilmu komunikasi baik secara akademis maupun praktis . Presentasi Akademik pertama disampaikan oleh Dr. S. Bekti Istiyanto, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (ASPIKOM).

Disampaikan bahwa Perkembangan teknologi media dalam era kontemporer, sedikit banyak telah memberikan dampak signifikan terhadap dinamika antar budaya dan konflik yang mungkin muncul menyertainya. Posisi teknologi media komunikasi berada dalam posisi yang sangat krusial. Antara berkontribusi dalam menyebarkan perbedaan budaya yang berujung pada konflik dan perpecahan, atau menggunakannya dengan lebih efektif dan sensitif terhadap perbedaan antar budaya, serta menjadi bagian dari upaya mengatasi permasalahan multikultur yang timbul. Beberapa faktor penyebab konflik antar budaya terjadi terkait dengan teknologi media dan komunikasi antara lain: Penyebaran informasi yang cepat dan luas, polarisasi opini dan filter bubble, persebaran konten negatif atau provokatif, manipulasi dan propaganda, kurangnya konteks dan penyaringan informasi, dan cyberbullying dan hate speech.

Dekan FISIP UPN Veteran Jakarta ini juga menekankan peran penting teknologi media komunikasi dalam menyediakan sarana untuk berkomunikasi dan bertukar informasi. Namun demikian, kemanusiaan harus tetap menjadi fokus utama dalam kebijakan, regulasi, dan penggunaan teknologi ini. Karenanya, perkembangan teknologi media komunikasi sudah sepantasnya bisa berjalan sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan memberikan manfaat secara maksimal bagi masyarakat luas.

Paparan disambung oleh Dr. Rika Lusri Virga, M.Si., Ketua Umum Asosiasi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Islam (ASIKOPTI). Dalam presentasinya, Dr. Rika menyoroti empat tren komunikasi sepanjang tahun 2024 yang meliputi: urgensi moderasi dan etika berkomunikasi, komunikasi asinkron, penggunaan AI dalam komunikasi, dan popularitas konten multimedia berdurasi pendek seperti TikTok dan Instagram Reels. "Media komunikasi digital memiliki pengaruh yang luar biasa, dan kita memiliki tugas bersama untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut," tambahnya. (Tim Humas)