Bahas Konsorsium Riset Moderasi Beragama, Pimpinan ISI Surakarta Kunjungi UIN Sunan Kalijaga
Sejumlah pimpinan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta berkunjung ke Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin, 17/1/2022. Kunjungan tamu yang terdiri dari; Rektor, Dr. I Nyoman Sukerna, S. Kar., M.Hum., Wakil Rektor 1, Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn., Wakil Rektor 3, Dr. Sugeng Nugroho, S.Kar., M. Sn., Direktur Pascasarjana, Dr. Sunarmi, M. Hum., Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Drs. Budi Setiyono, M. Si., Ketua Program S2 Pascasarjana, Dr. Drs. Zulkarnain Mistortoify, M. Hum., Ketua LP2MP3M, Dr. Sunardi., S.Sen., M.Sn., Kepala Pusat Studi Seni, Agama, dan Keberagaman, para staf Kerja-sama dan Tata Usaha ISI, diterima Rektor UIN Suka, Prof. Phil Al Makin, Wakil Rektor 1, bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Iswandi Syahputra, Wakil Rektor 3, bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abdur Rozaki, para Kabiro, Ketua Pusat Moderasi Beragama dan Kebhinekaan, para Dekan, Kabag dan staf bagian Kerja-sama, bertempat di ruang pertemuan, gedung Prof. Saifuddin Zuhri, kampus UIN Suka. Dialog dalam momen kunjungan tamu yang bermaksud untuk penandatanganan Kerjasama/MoU Moderasi Beragama antara Institut Seni Indonesia Surakarta dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berlangsung hangat.
Dalam sambutannya, Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum. menyampaikan, moderasi beragama adalah tanggung jawab setiap umat manusia untuk membentuk masyarakat madani, damai, dan sejahtera. Kerja sama yang akan dilakukan antara lain pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai wujud kontribusi dan peran serta dalam mencerdaskan anak bangsa, serta konsorsium untuk mencari data riset dan aksi moderasi agama. Pihaknya berharap, bisa mengajak UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk membuat suatu konsorsium riset dan aksi moderasi agama.
Terkait moderasi beragama ISI Surakarta memiliki pusat studi moderasi yang mengadakan kajian mengenai seni beragama dan sudah dikerjasamakan dengan Kemenag RI. “ISI Surakarta sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama RI secara intens dan merencanakan kegiatan lainnya dengan konsep pementasan seni dengan agama yang melembutkan hati kita.” terang Dr. I Nyoman Sukerna.
“Kami memayungi dosen-dosen yang yang bergerak di bidang seni dan moderasi.” Ujar Ketua LP2MP3M ISI Surakarta, Dr. Sunardi, S.Sn., M.Sn., menambahkan. ISI Surakarta akan menginisiasi Program Studi Seni dan Agama. Seni dapat menjadi media untuk menyentuh kepekaan batin dan melindungi martabat manusia. Oleh karena itu, pihak ISI Surakarta menyodorkan konsep kerja sama yang mengusung pada kemanusiaan dan moderasi. Karya-karya kolaborasi yang mengasah kelembutan hati tentu dapat menciptakan kehidupan yang aman, damai serta untuk kemaslahatan bersama.
Baca juga: Konferensi Global UIN Suka Membawa Pesan Perdamaian untuk Indonesia dan Dunia
Menanggapi hal tersebut, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Phil. Al Makin, menyampaikan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengutarakan ketertarikannya. Di hadapan audiens, Pak Rektor menceritakan baru saja mengadakan kegiatan Pameran Seni dan Lukisan yang tentunya sangat menarik antusias para seniman dan budayawan. Lukisan yang ditampilkan penuh akan makna, kritik, dan tentunya keindahan sebuah karya. Bagi Pak Rektor, Seni merupakan suatu ruang bebas untuk berekspresi. Jika ajaran dan nilai – nilai agama disampaikan dengan bahasa seni diharapkan bisa lebih menyentuh hati, melembutkan hati, dan menggerakkan rasa kemanusiaan. Karena ruang seni tidak terbatas, bahasa seni pun lebih persuasif. Pihaknya berharap kerja-sama ini bisa juga mengembangan keilmuan filsafat seni.
Sependapat dengan Rektor UIN Suka, Ketua Prodi S2 Pascasarjana ISI Surakarta, Dr. Zulkarnain Mistortoify, M.Hum., menyampaikan, seni bisa menyentuh kalbu yang paling dalam, sehingga pesannya mudah tersampaikan. Oleh karena itu, memungkinkan jika kita membuat konsorsium riset dan aksi moderasi beragama, dan jika memungkinkan bisa membuat kantor bersama. Harapannya tidak sekedar MoU saja, melainkan ada upaya konkrit yang bisa dilakukan bersama.
Kepala Pusat Studi Seni, Agama, dan Keberagaman ISI Surakarta, Dr. Bondet Wrahatnala, S.Sos., M.Sn. menuturkan bahwa menurut Kementerian Agama RI, ISI Surakarta lebih beragama, karena pada saat itu ISI Surakarta pernah mengadakan pertunjukan Opera Tapak Santri dan Launching Indeks Keberagaman. ISI Surakarta selalu berpijak dari hal-hal yang sederhana dan ditampilkan dalam pertunjukan besar dan sesuai dengan tema yang diusung oleh Kementerian Agama.
Ketua Pusat Moderasi Beragama dan Kebhinekaan, Muh. Ulil Abshar, S.H.I., M.A. menyampaikan Pusat Moderasi Beragama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terbentuk pada akhir tahun 2020 dan memiliki rancangan kegiatan di antaranya mengembangkan modul, KIE, film pendek. Dan saat ini yang sudah dikembangkan adalah Modul rumah moderasi beragama di PTKI yaitu bentuk kerja-sama dengan DIKTIS, modul tersebut berupa juknis dan sudah disetujui oleh DIKTIS. Kemudian Desa sadar kerukunan, yaitu dengan membuat juknis dan memberikan penghargaan bagi desa yang ramah kerukunan bahkan juga menciptakan kerukunan di desa yang rawan konflik.
“Namun untuk film pendek dan kegiatan dalam bentuk pesan-pesan yang disampaikan tentang kerukunan maupun moderasi, hingga saat ini masih sampai ditahap perencanaan karena keterbatasan tenaga dan kendala lainnya.” Ujarnya.
Baca juga: UIN Sunan Kalijaga dipercaya Membuat Modul Pembelajaran Moderasi Beragama
Menurutnya, indeks kerukunan sempat mengalami penurunan di tahun sebelumnya, walaupun di tahun ini mengalami kenaikan namun untuk indeks kerukunan yang bagian toleransi justru menurun. Sebagai PTKIN Unggul dan memiliki sumber daya media dakwah, UIN Sunan Kalijaga perlu hadir dan mengimbangi dengan hal-hal yang kreatif atau bisa juga dengan participatory action research.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyambut antusias kerja-sama dengan Institut Seni Indonesia Surakarta ini. Kerja sama antara Institut Seni Indonesia Surakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat dilakukan dengan menggarap bidang seni secara bersama-sama. Sebelumnya, Rektor sudah berpartner dengan ISI Surakarta di bidang ilmiah yaitu menulis jurnal tentang seni. Sehingga langkah kedepannya kerja-sama bisa dalam garapan dies natalis atau peringatan hari-hari besar keagamaan lainnya. (Tim Humas)