Jadul Maula Beri Kuliah Prodi SKI: Islam Nusantara Jadi Acuan Mewujudkan Perdamaian Dunia
Jadul Maula memberi materi ke mahasiswa UIN Sunan kalijaga
Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI), Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan kuliah dosen tamu bertempat di Gedung PAU Lt. 1 pada Rabu 30/10/19. Pada kesempatan ini Prodi SKI mendatangkan pembicara tunggal yaitu Drs. KH. Muhammad Jadul Maula yang juga merupakan alumnus dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga. Tema yang diangkat pada forum tersebut adalah Guncangan Budaya Nusantara. Forum tersebut diikuti oleh mahasiswa Prodi SKI semester V dan VII.
Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Akhmad Patah, M. Ag., dalam sambutannya mengapresisasi dan menyambut baik kegiatan tersebut karena dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan para mahasiswa. Dr. Akhmad Patah juga berharap agar mahasiswa menggali ilmu sebanyak banyaknya dari narasumber mengingat tema yang diangkat sangat relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini.
Drs. KH. Muhammad Jadul Maula menjelaskan bahwa pasca reformasi terjadi ketidakjelasan arah visi kedepan bangsa Indonesia yang menyebabkan kebingungan terkait langkah apa yang sebaiknya dilakukan. Sejak masa tersebut mulailah muncul gerakan yang menformalisasi syari’at Islam. Formalisasi tersebut diwujudkan dalam bentuk perda yang diberlakukan oleh banyak daerah di Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya benturan budaya yang berdampak pada tatanan budaya yang telah ada sebelumnya.
Menurut Drs. KH. Muhammad Jadul Maula, bukan hanya Indoneisa, saat ini dunia juga sedang menghadapi goncangan yang besar. Goncangan tersebut disebabkan oleh kemunculan kelompok - kelompok ekstrim yang membuat keresahan bagi masyarakat dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia menggagas Islam nusantara dapat dijadikan solusi paling tepat yang diterima oleh banyak warga dunia. Indonesia adalah super power dalam bidang adab dan budaya. Jauh sebelum masa kolonialisme datang, Indonesia sudah memiliki peradaban yang tinggi yaitu budaya nusantara.
Alumnus Fakultas Adab dan Ilmu Budaya tersebut juga menambahkan bahwa syari’at dan adat adalah suatu kesinambungan yang saling menguatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai bukti sejarah yang ada di berbagai daerah yang hingga kini masih diberlakukan.
Dr. Akhmad Patah menambahkan melalui kuliah tamu ini mahasiswa dapat berinovasi menggali kekayaan tradisi dan budaya Indonesia yang adi luhung untuk ditawarkan pada dunia dalam rangka mengimplementasikan nilai-nilai Islam yang rahmatallil’alamin. (Aulia-mahasiswa)