Izza Raih “Best Paper” pada Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF 2021)

Mahasiswa Magister Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Izza Afkarina, berhasil meraih penghargaan Best Paper pada Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF 2021).

Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) 2021 merupakan wadah bagi para peneliti, pendidik, mahasiswa dan praktisi dari seluruh Indonesia untuk mempresentasikan hasil riset terbaik dalam bidang IT. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah berbagai tinjauan dan sudut pandang untuk mengekstraksi ide, wacana dan pengetahuan baru yang dapat membantu percepatan transformasi digital di berbagai sektor bisnis dan organisasi dunia. Selain itu seminar ini diharapkan dapat menjadi media pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh akademisi.

SEMNASIF adalah agenda rutin yang diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta sejak tahun 2008. SEMNASIF 2021 di selenggarakan pada hari Rabu, 13 Oktober 2021 via Zoom Meeting. Topik yang diangkat adalah “Inovasi Teknologi dan Pengolahan Informasi untuk Mendukung Transformasi Digital”. Untuk mengikuti SEMNASIF ini, peserta harus submit paper hasil riset dari bidang studi yang sudah ditentukan ke website SEMNASIF 2021.

Presentasi hasil riset dilakukan secara paralel dibagi kedalam 4 room diikuti oleh 20 peserta. Pada puncak acara, Izza Afkarina, Mahasiswa Program Studi Magister Informatika Angkatan 2020 Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil meraih penghargaan “Best Paper” dengan kategori “Content and Material”.

Penelitian yang dilakukan Izza adalah penelitian di bidang Jaringan Komputer dengan judul “Analisis Pengaruh Congestion Control DCCP CCID 2 Pada TCP SACK” yang membahas masalah protokol jaringan dalam komunikasi data antar komputer. Umumnya protokol yang digunakan internet dalam mengirim dan menerima data adalah protokol TCP dan UDP. Tetapi TCP dan UDP tidak cocok digunakan pada aplikasi media streaming. Maka digunakan protokol baru yaitu DCCP CCID 2 yang dapat menjadi solusi untuk masalah ini.

Menurut Izza karya risetnya ini bertujuan mengamati pengaruh congestion control DCCP CCID 2 terhadap trafik TCP menggunakan simulator NS-2. Perancangan/metode/pendekatan: Variasi TCP yang digunakan adalah TCP-SACK dengan parameter pengujian kinerja yang diamati yaitu congestion window, rata-rata throughput, dan packet drop.

Hasilnya; DCCP CCID 2 lebih bisa memaksimalkan Bandwidth dibandingkan TCP SACK karena TCP SACK memiliki fase retransmit dimana jika ada paket hilang maka paket yang hilang tersebut akan dikirim kembali yang dapat menyebabkan delay. Ukuran buffer juga tidak mempengaruhi nilai throughput TCP SACK karena TCP SACK dan DCCP CCID 2 memiliki mekanisme congestion control yang sama dan algoritma congestion control CCID 2 lebih advance.

Izza berharap riset yang dilakukan ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dalam mengembangkan pengetahuan di bidang Jaringan Komputer khususnya terkait protokol jaringan. Sehingga pada langkah selanjutnya, ia ingin menyebarluaskan hasil riset tersebut lewat publikasi ilmiah. (Weni/Ihza)